Urgensi Kehadiran Himpunan Mitra Produksi Organik Indonesia (HIMPO) Dalam Mewujudkan Swasembada Pangan Di Era Kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto Melalui Pupuk Organik Yang Berkualitas
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar” (Komitmen Bapak H. Prabowo Subianto pada penyampaian pidato pertama sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara Jakarta Pusat, pada Minggu, 20 Oktober 2024)
Emanuel Prasetyo
3/4/20252 min read


Swasembada pangan menjadi program prioritas di era kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto, dimana negara harus mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat tanpa bergantung dengan negara lain. Selain swasembada pangan, ada 4 (empat) program prioritas yang akan direalisasikan demi memajukan sektor pertanian pangan di era Bapak Prabowo, program tersebut antara lain; 1) Peningkatan produksi pangan yang signifikan dan berkelanjutan, 2) Menambah jumlah sumber daya manusia (SDM) terutama anak muda untuk terjun di bidang pertanian. 3) Peningkatan kapasitas dan komoditas produk pertanian agar mampu tembus ke pasar ekspor, dan 4) Melakukan hilirisasi bidang pertanian agar memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sudah seharusnya memberikan peraturan yang dapat berdampak baik bagi sektor pertanian agar dapat berjalan secara berkelanjutan. Hal ini perlu dilakukan agar arah produksi pertanian tidak berdampak buruk bagi lahan, tenaga kerja maupun lingkungan.
Akan tetapi, pemerintah saat ini dirasa belum memberikan kebijakan yang mendukung ke arah tersebut, sebagai contoh adanya penghentian pupuk organik pada pertengahan Tahun 2021, Keluarnya rekomendasi Panja pupuk, dimana mengusulkan kepada pemerintah untuk mengurangi jenis pupuk bersubsidi menjadi Urea dan NPK pada 03 Februari tahun 2022. Serta penyaluran pupuk jenis ZA, SP-36 dan organik granula dihentikan oleh Kementrian Pertanian sejak 1 Juli 2022. Beberapa kebijakan tersebut tentunya berdampak buruk bagi produksi pertanian karena petani akan beralih kepada subsidi pupuk kimia sebagai nutrisi utama bagi tanaman, sedangkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan pupuk organik akan berdampak pada kerusakan tanah. Polemik kebijakan tersebut sudah seharusnya diperbaiki dan diperjuangkan oleh praktisi, pelaku bisnis, dan petani karena sangat pentingnya subsidi pupuk organik secara berkelanjutan serta mendukung peran pemerintah dalam program perbaikan kesuburan tanah, lingkungan hidup dan melindungi tenaga kerja yang bekerja pada sektor pupuk dan pertanian.
Himpunan Mitra Produksi Organik (HIMPO) Indonesia hadir sebagai organisasi yang terus tumbuh dan berkembang dengan mengedepankan di bidang kesuburan dan perbaikan tanah akan berkomitmen untuk memproduksi pupuk organik berkualitas, mendukung penyediaan pupuk organik nasional dan mendukung Indonesia menjadi negara berkedaulatan pangan serta pengekspor produk pertanian organik tentunya akan memberikan peran dan dampak positif dalam mendukung swasembada pangan di era Bapak Prabowo melalui pupuk organik yang berkualitas. Sejak tahun 2021, HIMPO terus menyuarakan kepada pemerintah akan pentingnya penggunaan pupuk organik dan mendorong pemerintah untuk terus memberikan subsidi pupuk organik agar tidak hanya pada subsidi pupuk kimia saja. Penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan akan mampu meningkatkan kesuburan tanah, menjaga lingkungan lebih baik dan melindungi tenaga kerja yang terlibat dalam produksi pupuk pertanian. Selain itu, hadirnya HIMPO akan menjadi organisasi yang mengkoordinir dan memimpin seluruh perusahaan pupuk organik di Indonesia agar terus semangat dalam menghasilkan pupuk yang memiliki kualitas serta kuantitas yang baik agar mampu memperbaiki kesuburan tanah di Indonesia secara berkelanjutan.